Sabtu, 12 September 2009

Layar dari Kejatan Perang

Kejahatan dalam Perang Dunia II, bukan hanya milik Jerman semata. Berikut ini photo-photo yang menunjukkan apa yang telah dilakukan Sekutu, khususnya Soviet terhadap para sipil Jerman :

Foto ini menunjukkan salah satu dari 34 prajurit jerman yang merupakan bagian dari Divisi ke-9 Panzer SS "Hohenstaufen" yang ditangkap oleh Tentara Merah pada April 1944 di desa Kalasantovka, Ukraina. Mayat yang terpotong-potong ini ditemukan oleh sesama rekan mereka pada saat Tentara Jerman melakukan Counter-Attack di dekat Ternopil. Seorang saksi mata Jerman mengatakan : "Itu bukan cara bertindak seorang perajurit. Tangan dan kaki mayat tersebut diikat dengan tali pinggang si mayat sendiri. Sebagian celana panjang nya ditarik ke bawah dan alat kelamin terputus. Mata yang ditusuk, telinga dan lidahnya dipotong. Selanjutnya mereka juga menghujamkan Bayonet ke perut dari sisi bawah kelaminnya. Kalung Penanda (Dogtags) dan Identitas lainnya yang melekat dibadannya dihilangkan agar tidak dapat diidentifikasi. Untungnya kebanyakan diantara mereka mempunyai penanda nama yang dijahitkan pada bagian dalam potongan seragam mereka, dengan begitu daftar korban dapat diidentifikasi lebih lanjut. Namun daftar ini hilang di kemudian hari sehingga ke-34 tentara ini dianggap sebagai "Hilang Dalam Aksi" (MIA).


Kota Postoloprty, Republik Ceko : 736 sipil yang diantara Wanita dan para orang tua dibantai secara sadis oleh Tentara Rakyat Cekoslowakia antara 28-30. Mei 1945.

Pembalasan oleh Ceko ; Balasa dendam memang perbuatan yang membabi buta, coba lihat gadis muda yang malang dengan coretan Hakenkreuz (Swastika) di wajah, dan anda perhatikan juga wanita tua yang sedang membelakangi wanita muda yg didepannya dengan logo yang sama di bagian belakang badan orang tua. Propaganda ini ditujukan untuk tentara Jerman yang telah terusir dari tanah Ceko.

Salah satu kekejaman terbesar yang dilakukan oleh Ceko dalam Usti nad Labem (Pembantaian di Usti (sebuah kota di Ceko), 31 Juli 1945). Hari itu, sebuah tenda amunisi di Usti meledak dan menewaskan kira-kira sekitar 27 orang. Meskipun tak ada yang mengetahui alasan sebenarnya, tetap mereka mempersalahkan orang Jerman yang berada di Ceko. Sangat mudah untuk menemukan mereka, (maksudnya Orang Jerman) karena mereka mempunyai seperti ; memakai seragam putih yang mempunyai "tanda dipergelangan tangan" dengan huruf N. Dalam suatu tindakan balas dendam tersebut , 80 s/d 100 warga Jerman tewas dalam satu hari dengan cara digantung, dilemparkan dari jembatan ke sungai atau menembak, dan kekejaman yang lainnya.

Gottfried K. Bauer dari desa di perbatasan Jerman-Ceko di Bohemia.
Hartanya telah dicuri darinya oleh Ceko Partisan, yang milik keluarganya sejak 1607.

oleh : Herbert Smagon

Marianne H. umur 9 tahun dari Jerman-Bohemia
Seorang korban dari pengusiran dari Jerman oleh Ceko

Hans, umurnya sekitar 10 tahunan, dia telah terpisah dari keluarganya pada saat eksodus warga Jerman, menurut sumber (sumber yang gak diketahui), badannya mempunyai tanda-tanda pelecehan. dia tidak dapat lagi berbicara, karena shock akibat mentalnya terganggu.

Gretel W. umur 12 tahun
Satu-satunya yang selamat dari anggota keluarganya yang tewas dari senapan mesin yang ditembak oleh pesawat tempur Amerika yang pada saat itu terbang rendah, disaat mereka melarikan diri dari kejaran Tentara Merah.

Pengepungan oleh Amerika
Beberapa anak laki-laki Pemuda Hitler (Hitler Jugend) yang berumur 13-15 tahun sedang menangani sisa-sisa bayi yang terbakar hidup-hidup oleh serangan Bomber Amerika di sebuah rumah sakit anak-anak di Heilbronn, 4 Desember 1944.
Oleh : Herbert Smagon

Setelah diperkosa dan dilecehan, seorang perawat Jerman berusia kira-kira 19 tahun dilemparkan oleh Tentara Rusia dari truk yang sedang melaju, Praha.
oleh : Herbert Smagon

Tentara Anak2 Jerman yang sedang berjuang di Breslau menghadapi Pasukan Soviet
Oleh : Herbert Smagon

Transaksi Pasar Gelap yang sedang berlangsung di Berlin
Pasca kejatuhan Berlin 1945

Pasca Kejatuhan Berlin 1945
Lihatlah dari apa yang dilakukan tentara Soviet, menandakan
hukum dari sebuah kemenangan

Pasca Kejatuhan Berlin 1945
hukum dari seorang Pemenang

Kehancuran Berlin 1945 (Apocalypse Now)

Seorang wanita melintas sambil menutup hidungnya diantara
kumpulan korban yang bergelimpangan oleh Bomber Sekutu

Para pengungsi Jerman perjalanan di atas padang es (rupanya, Frisches Haff laguna), pada tahun 1945. Pengungsi Jerman melarikan diri melalui dataran laut yang beku di Laguna, dalam keputus asaan untuk mencapai Gotenhafen lalu pembom Soviet menjatuhkan bom disekitar dataran tersebut untuk mencegah pengungsian mereka, beberapa anak-anak dan perempuan tewas dalam kejadian tersebut. Latar di depan : Kuda yang telah mati.
Le Havre (Kota di Perancis) dibom dengan bom fosfor (bom yang dijatuhkan Israel ke Gaza) oleh Bomber Amerika, ratusan warga sipil tewas karena bom tersebut yang sebenarnya ditargetkan sekutu untuk membom pelabuhan kapal cepat Jerman.

Ruangan Pusat Pameran Berlin di Funkturm. Para korban dari serangan udara sekutu sedang diidentifikasi di ruang pameran, musim gugur 1944

Mengungkap kejahatan perang Soviet oleh Jerman di hutan Katyn

Dua mayat perempuan dan tiga anak-anak Jerman disiksa dan dibunuh oleh kaum Bolshevik (Soviet) dan juga lihatlah 2 perempuan disebelah kanan tersebut, diperkosa juga sebelum dibunuh, di Metgethen, Prusia Timur.






Jumat, 11 September 2009

Konsep Perang Kilat

Blitzkrieg adalah strategi perang kilat ( perang cepat ) yang dilakukan oleh Jerman saat Perang Dunia II, Gagasan dari konsep theori ini berasal dari Heinz Guderian. Saat itu Jerman dipimpin oleh Adolf Hitler bersamaan dengan Nazi berhasil menguasai sebagian wilayah Eropa dengan menggunakan strategi ini. Cara berperang ini terbukti efektif dengan berhasil dikuasainya Polandia dan Perancis oleh Jerman pada Perang Dunia II. Strategi ini amat kontras dengan strategi umum yang dilakukan dalam Perang Dunia I yang didominasi oleh perang parit.

Sistem Parit, gaya perang kuno
yang mendominasi pada Perang Dunia I

Grup Pembom Stuka, Ujung Tombak di Angkasa

Ada beberapa konsep didalam strategi blitzkrieg atau perang kilat ini, yaitu:

1. Angkatan udara menyerang garis depan dan posisi samping musuh, jalan utama, bandar udara dan pusat komunikasi. Pada waktu yang bersamaan infantri menyerang seluruh garis pertahanan (atau setidaknya pada tempat-tempat penting) dan juga menyerang musuh. Cara ini akan mengendalikan musuh untuk mengetahui kekuatan utama yang akan menyerang mereka sehingga cara ini akan membuat pihak musuh kesulitan untuk membuat strategi pertahanan.

PzKfw II, element pendobrak kelas ringan
yang sukses dalam konsep Blitzkrieg

2. Memusatkan unit-unit tank untuk menghancurkan garis-garis pertahanan utama sekaligus menusuk masuk tank-tank jauh kedalam wilayah musuh, sementara unit yang sudah di mekanisasi melakukan pengejaran dan pertempuran dengan pihak musuh yang bertahan sebelum mereka sempat membuat posisi pertahanan. Infantri turut serta bertempur dengan musuh agar pihak musuh tertipu dan menjaga kekuatan musuh untuk tidak menarik diri dari pertempuran agar nantinya menghindari pihak musuh untuk membentuk pertahanan yang efektif.

3. Infantri dan unit pendukung lainnya menyerang sisi musuh (enemy flank) dalam rangka melengkapi hubungan dengan kelompok lainnya sekaligus mengepung musuh dan atau menguasai posisi strategis.

4. Kelompok yang sudah di mekanisasi (seperti tank) mempelopori masuk lebih dalam ke wilayah musuh untuk mengepung posisi musuh dan memparalelkan dengan sisi musuh untuk mencegah penarikan pasukan dan pihak bertahan musuh untuk mendirikan posisi bertahan yang efektif.

5. Pasukan utama bergabung dengan pasukan yang sudah mengepung posisi musuh untuk selanjutnya menghancurkan pertahanan musuh.

Konvoi Pasukan Jerman masuk Ke Polandia
setelah serangan intens selama 10 hari

Tank Somua yang direbut tentara Jerman
saat melakukan kejutan ke Perancis

British Expeditionary Force yang mundur
dari Calais menuju Dunkirk


6 Kemiripan Fuhrer Hitler & Emperor Napoleon

Fuhrer Hitler

Emperor Napoleon Bonaparte

Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Empereur Napoleon lahir dipulau Korsika (daerah jajahan perancis yang mempunyai 2 bahasa : italy dan perancis), sedangkan Heil Hitler d Austria (negara yang dianeksasi jerman).

Peta Pulau Korsika

2. Kedua2 nya sama2 melakukan Kudeta & Revolusi Radikal, Empereur melibas Bourbon Monarki pada Revolusi Perancis dan Sang Fuhrer yang melumat Republik Weimar yang demokratis lalu mendirikan Third Reich-n sendiri.

3. Kedua2 nya, orang yang amat ambisius, coba liat Napoleon dengan La Grande Armee-nya waktu menghajar Tsar Rusia & kita liat Heil Hitler dengan 'Operasi Aufbau Ost' dengan memperioritaskan pembangunan angkatan perang-nya d front timur untuk melumat Rusia, (tp Rusia dengan daerah jelajahnya yang luas (the power of Motherland) dan terpaan musim saljunya yang dahsyat (the power of Snow Disaster) menjadi bumerang buat angkatan bersenjata Napoleon dan Hitler yg pd akhirnya dua2-nya sama2 gagal).

Grand Army-nya Napoleon, road to Russia Motherland

4. Kedua2 nya mempunyai musuh bebuyutan yang sama (Inggris dan Russia), mempunyai front yang sama, seperti kita ambil contoh : the battle of Pyramid kita anggap sebagai front afrika untuk Napoleon (emang kalo buat hitler seh front afrika juga, biarpun pasukan rommel gak pernah sampe nusuk ke Alexandria atu juga Kairo), trus bisa kita samakan antara Battle of Trafalgar (jaman Empereur) dan Battle of Antlantic (jaman PD II) adalah kemiripan perang untuk menyaingi angkatan Laut Kerajaan Inggris dua2 gak pernah berhasil ngedominasi Royal Navy. Dua2 nya juga punya luka yang paling dalam buat angkatan perangnya, yaitu pada waktu kekalahan dalam battle of Leipzig dan Waterloo (buat empereur) dan Stalingrad dan Kursk (heil hitler) menjadi titik balik hancurnya kejayaan mereka berdua, yang pada akhirnya Empereur di buang jauh ke selatan atlantik tepatnya di pulau St. Elena (dan akhirnya koit dsana) krn lari dr pulau Elba dan mengumpulkan pasukan-nya kembali untuk berperang di Waterloo dan Nasib Hitler yang amat tragis dengan menembakkan pistol sendiri kejidatnya pd waktu berada d bungker pada waktu kejatuhan Berlin.

Berburu U-Boat, perang yang panjang & melelah dalam Battle of Atlantic

5. Kedua-nya punya kesamaan dlm strategi perang yang unik, dalam Battle of Austerlitz, tentara Napoleon yang yang berjumlah sedikit mampu memenangkan perang dengan 'menempatkan Field Battery (meriam ringan) berada didepan garis dengan pengawalan yang ketat dan merotasi garis infantri dengan cepat dan secara berkala (karena mereka mempunyai pasukan yang sangat sedikit)' yah agak cukup unik untuk menghajar jumlah pasukan Koalisi pim. Rusia yang berjumlah besar, Blitzkrieg mungkin gak asing buat telinga anda, karena inilah revolusi taktik dan strategi unik yang menjadikan acuan untuk kemenangan cepat dalam peperangan, dan tak juga empereur dan fuhrer hitler sama orang yang tak mengenal lupa.

Diorama di Austerlitz, menggulung Piet Bagration

6. Dan kedua2-nya juga sama2 mempunyai Jenderal2 yang cakap (Michael Ney, Charles Davout & Joachim Murat = Jenderal Napoleon / Heinz Guderian dan Von Manstein dr fuhrer hitler) dan perajurit yang Setia. Kalo Hitler punya pasukan sendiri yg bernama Waffen-SS, lain dengan Napoleon yang Punya Pasukan Sendiri yaitu, VOLTIGER dan kedua2-nya juga mempunyai Organisasi yang rapi dr setiap angkatannya.

Poster Rekrutan untuk calon Tentara SS umur 17 tahun

But, mungkin yang lebih mencolok cuma 1 x ya,....krn Hitler tidak pernah belajar dari apa yang dilakukan oleh Napoleon pada waktu invasi ke Rusia (kata napoleon : "kemustahilan hanya ada dalam kamus orang2 bodoh" tp setelah hampir menjorok masuk jauh kedalam Rusia dan mundur karena cuaca yang dingin dan kekalahan pada Battle of Leipzig di Saxony yang pada akhirnya dikejar2 tentara Koalisi Rusia hingga ke Paris, seluruh imperiumnya hampir saja berantakan, tp balik lagi dan menyusun lagi angkatannya) yang pada akhirnya Front Timur adalah bumerang bagi Rezim Nazi Jerman.

Oleh : Bobby Zuhdy Gunawan

Jumat, 04 September 2009

Mengambil Alih Rhineland

Unit Angkatan Darat Jerman (Wehrmacht) menempati Zona demiliterisasi Rhineland : Pasukan Pertama berbaris masuk ke Koblenz pada bulan Maret 1936 (Photo dibawah).













Warga Dusseldorf menyambut Pasukan Jerman selama pendudukan di Rheinland tanggal 10 Maret 1936 (photo dibawah)

Tanggal 7 Maret 1936, sekitar 30.000 tentara Jerman berbaris memasuki Rhineland, yang telah di demiliterisasi setelah berakhirnya Perang Dunia Pertama. Seperti biasa, kebijakan agresif Hitler yang melakukan penekanan pada perjanjian-perjanjian damai yang telah dicanangkan. Dia membenarkan perjanjian tersebut yang nyata-nyata melanggar Perjanjian Versailles dan Pakta Locarno, sebagai restitusi dari Hak Jerman untuk menentukan nasib bangsanya sendiri. Menurut data resmi, lebih dari 98,9% rakyat Jerman menyatakan dukungannya untuk invasi ke Rhineland tersebut dalam referendum yang diadakan pada tanggal 29 Maret 1936.

source : Arsip Warisan Budaya Prussia

Valkiry, Holocaust atau Holohoax

Oleh : Rezanades Muhammad

Valkyrie adalah prosedur pengamanan kota bila negara sedang terancam bahaya. Sejumlah pasukan yang sudah ditempatkan di sejumlah titik kota akan dengan serentak menguasai titik- titik penting Ibukota dan di seluruh propinsi bila menerima pesan gawat darurat. Mengambil setting Perang Dunia II, prosedur Valkyrie pernah digunakan untuk merebut pemerintahan Jerman dari rezim Adolf Hitler. Para pemberontak yang juga adalah sejumlah perwira tinggi militer dan departemen pertahanan Jerman merancang plot Valkyrie dengan cukup rapi. Setelah beberapa kali mengadakan rapat akhirnya diputuskan beberapa hal, yang pertama adalah pembunuhan terhadap A. Hitler dan Himmler ( kepala pasukan SS ). Yang kedua, adalah mengaktifkan Valkyrie dengan perintah kepada pasukan Valkyrie bahwa Negara dalam keadaan gawat darurat, telah terjadi usaha pemberontakan, sang Fuhrer A. Hitler telah terbunuh dan memerintahkan untuk menangkap pasukan SS dan sejumlah tokoh –tokoh lainnya karena mereka adalah pemberontak. Tokoh- tokoh yang disebut dalam surat perintah Valkyrie ini tentunya adalah pengikut setia Hitler yang perlu segera “diamankan” dan pasukan SS harus segera dibekuk karena mereka adalah komponen militer yang paling setia kepada Hitler.

Adalah Kolonel Claus von Stauffenberg yang menggagas plot ini. Salah seorang perwira muda Jerman yang sangat menginginkan agar rezim A. Hitler segera berakhir. Dengan Valkyrie Kudeta yang dilakukan bersama kelompoknya diperkirakan akan terjadi sangat cepat dan dapat berakhir dengan kemenangan tanpa pertumpahan darah. Suatu keberhasilan yang sangat ideal , mengingat begitu besarnya dukungan seluruh rakyat Jerman kepada A. Hitler kala itu.

Namun apa mau dikata, ternyata sejarah berkata lain. Hitler ternyata selamat dari usaha pembunuhan 20 July 1944 tersebut, kudeta tersebut berhasil dipatahkan dan Kolonel Stauffenberg beserta kawan-kawannya dieksekusi mati. Film yang dibuat berdasarkan kisah nyata ini diperankan oleh Tom Cruise, Tom Wilkinson, Terence Stamp, dan lain -lain bermaksud menampilkan sisi heroisme dari seorang perwira yang berani menentang tiran. Para pemberontak berkeyakinan bahwa Adolf Hitler menjalankan perang yang salah. Mereka berpendapat dengan berperang menyerang Eropa, pasukan NAZI Jerman akan membawa Jerman dan seluruh Eropa ke gerbang kehancuran. Stauffenberg dan kawan- kawannya bermaksud berunding dengan negara- negara sekutu begitu rezim Hitler berhasil mereka runtuhkan. Bahkan hingga akhir hayatnya di ujung eksekusi, para pemberontak tersebut ditampilkan sangat heroik.

Sayang sebagai film yang mengangkat kisah nyata , Valkyrie tidak mencantumkan alasan kenapa A. Hitler berperang. Sehingga melihat pemberontak Stauffenberg dan kawan- kawannya yang ingin menyelamatkan Eropa menjadi sungguh menggelikan terutama apabila kita membaca sejarah. Sedang, Figur Hitler digambarkan sebagai seorang maniak yang gila kekuasaan dan perang yang ingin menguasai seluruh Eropa.

Tujuan Adolf Hitler Berperang

Di penghujung masa Perang Dunia I, Jerman menyatakan menyerah kalah dan menarik semua pasukannya dari Eropa. Situasi ini membuat para petinggi militer Jerman kebingungan kala itu, karena mereka merasa tidak kalah di medan pertempuran. Lalu kenapa mereka disuruh untuk menyerah dan mundur ? Hal ini membuat para petinggi militer Jerman diam- diam geram kepada pemimpin dan politisi Jerman. Ditambah pula kerugian yang diakibatkan oleh perjanjian Versailles (1919) yang amat merugikan Jerman. Isi dari perjanjian tersebut adalah pembatasan militer Jerman, penyerahan sejumlah wilayah- wilayah koloninya dan pembayaran sejumlah besar uang kepada negara- negara pemenang perang ( Inggris , Perancis dan Russia ) yang sangat mencekik bangsa Jerman.

Sedangkan untuk pembiayaan perang dalam PD I, Jerman selalu membayarnya dengan mencetak uang bukan dengan uang pajak. Hasilnya adalah, seusai perang mata uang Marks runtuh nilainya. Didalam negeri, investasi hampir tidak ada lagi nilainya sementara kebanyakan orang melakukan transaksi dengan membarter barang dan sekitar 30% rakyat Jerman tidak bisa memiliki pekerjaan, singkatnya negara dalam keadaan “chaos”. Sementara Inggris dan Perancis mengancam akan meneruskan serangan bila Jerman tidak bisa memenuhi jadwal pembayaran. Hasilnya adalah legiun Perancis dan Belgia menduduki wilayah industri Jerman di Ruhr pada Januari 1923. Tujuan pasukan tersebut adalah untuk menduduki tambang-tambang emas Jerman dan mengalihkan outputnya ke Perancis. Namun akhirnya para pekerja tambang emas tersebut beramai- ramai melakukan mogok kerja dan meninggalkan tambang tersebut. Sungguh berbeda dengan rakyat Jerman, kaum Yahudi Jerman yang tinggal bersama rakyat Jerman hidup kaya raya sebagai pengusaha, bankir dan industriawan. Karakter Yahudi juga dikenal sangat tidak simpatik, kebanyakan Yahudi Jerman membatasi pergaulannya dengan orang selain Yahudi. Sifat mereka yang cenderung etnosentris mengakibatkan mereka sulit untuk berbaur serta sering memancing kecurigaan dan kecemburuan. Hitler juga mencurigai kaum Yahudi sebagai pemilik denyut nadi ekonomi Jerman yang selalu melarikan harta kekayaannya keluar Jerman dan menyokong musuh- musuh Jerman selama Perang Dunia I lewat pembiayaan. Itulah salah satu sebabnya mengapa Hitler dan NAZI nya menimpakan semua kesalahan atas kekalahan PD I kepada kaum Yahudi.

Adalah Adolf Hitler, veteran perang berpangkat Kopral yang menyajikan fakta- fakta ini sebagai butir- butir perjuangan partainya. Ia berusaha membuka mata rakyat Jerman yang telah dipermainkan sejumlah politisi. Ia pernah berkata,”mereka yang pernah menyuruh kita berperang atas nama negara tapi setelah kita hampir mencapai kemenangan mereka juga yang menyuruh kita untuk kalah”. Saat itu Jerman sangat terpukul dan terisolir kegiatan ekonominya namun kekuatan militernya masih tetap digdaya. Oleh karena itu, argumentasi A. Hitler untuk berperang waktu itu adalah argumentasi yang dapat diterima oleh hampir seluruh rakyat Jerman. Satu- satunya cara untuk mengembalikan martabat bangsa dan negara adalah mengadakan perang dengan sekutu ( Inggris , Perancis dan Russia ) dan membalas kekalahan yang pernah mereka derita.

Jadi adalah sangat menggelikan bila Kolonel Stauffenberg dan kawan- kawannya yang ditampilkan sebagai hero yang ingin menyelamatkan Eropa dari serangan ekspansif Hitler. Justru Jermanlah yang ingin berperang untuk membebaskan dirinya dari kungkungan perjanjian Versailles. Tulisan ini bukanlah bermaksud untuk merehabilitasi nama Adolf Hitler ataupun semua kejahatan yang pernah dilakukannya sebagai tiran. Terlepas dari semua kejahatannya, Adolf Hitler adalah seorang politisi yang cerdas sekaligus pemimpin militer yang kejam. Ia juga bukanlah pejabat korup, sebaliknya semua hartanya diserahkan kepada negara. Terlebih- lebih mengait- ngaitkannya kepada sebuah kelompok mistis tertentu adalah lebih tidak masuk akal. Namun kebencian terhadap figur ini perlu terus dipompa dari berbagai angle dan dari segala arah untuk mengingatkan opini umum akan peristiwa Holocaust. Sebagai peristiwa pembantaian yang paling mengerikan dalam sejarah manusia.

Holocaust atau Holohoax ?

Holocaust adalah nama dari peristiwa pembantaian Yahudi oleh NAZI Jerman. Program ini sering disebut solusi final NAZI Jerman kepada kaum Yahudi. Metodenya adalah dengan membangun kamp- kamp konsentrasi dimana seluruh orang Yahudi dikumpulkan untuk kemudian satu persatu dibunuh dengan cara dimasukkan ke kamar gas. Diperkirakan jumlah korban tewas Holocaust ini berkisar 4 juta jiwa. Lokasi kamp- kamp konsentrasi tersebar luas didalam Jerman (Auschwitz, Dachau, Buchenwald, dll. ) maupun di daerah –daerah pendudukan Jerman selama perang dunia II yang kesemua totalnya berjumlah 15,000 kamp.

Holo”hoax” adalah pelintiran kata dari Holocaust. Hoax adalah usaha yang disengaja untuk menipu atau membohongi orang lain untuk mempercayai keberadaan sesuatu yang tidak ada. Holohaux adalah usaha untuk menipu opini umum untuk mempercayai bahwa hal semacam Holocaust pernah ada didalam sejarah.

Adalah David John Cawdell Irving sejarawan asal Inggris yang membongkar kepalsuan teori Holocaust. Ia menyatakan bahwa Holocaust tidak pernah ada karena beberapa hal berikut :

1. Istilah Holocaust tidak pernah ada selama Perang Dunia II ataupun pernah ditemukan disemua surat kabar dan media massa di masa itu. Istilah Holocaust baru muncul pertama kali di sekitar tahun 1970 an atau 25 tahun setelah Perang Dunia II berakhir.

2. Tidak ditemukan satu dokumen atau arsip apapun yang menghubungkan A. Hitler dengan kata “Holocaust” dari jaman pemerintahannya. Atau tidak ada satu dokumen pun yang pernah menyebut-nyebut mengenai hal itu.

3. Kapal induk teori Holocaust adalah keberadaan kamp konsentrasi Jerman yang berada di Auschwitz yang disebut sebagai kamp terbesar. Di tempat itulah, dikatakan ratusan ribu Yahudi dibantai dengan cara dimasukkan ke kamar gas. Namun, dari sisa- sisa gedung Auschwitz tidak ditemukan sedikitpun residu gas sianida yang seharusnya banyak tertempel di dinding- dinding gedung tersebut. Sebagian gedung tersebut masih berdiri. Keberadaan Holocaust di Auschwitz sudah pernah diuji oleh insinyur asal AS, Frederick Leuchter pada tahun 1988 yang sering menjadi konsultan penjara dan ahli dalam teknologi eksekusi . Tugas Leuchter adalah untuk memeriksa apakah gedung tersebut pernah digunakan untuk melakukan eksekusi dengan gas sianida ataukah gedung tersebut memungkinkan untuk melakukannya. Hasilnya adalah sama sekali tidak ditemukan residu gas sianida pada semua bagian gedung tersebut kecuali pada suatu bagian. Yang dibagian gedung tersebut adalah gas Zyklon B bukan digunakan untuk mengeksekusi tahanan melainkan untuk meng-disinfektan baju tahanan atau membersihkan baju- baju tahanan dari kuman. Hasil penelitian Leuchter kemudian disebut the Leuchter Report.

4. Museum atau gedung Auschwitz yang sekarang sering diperlihatkan kepada turis adalah gedung palsu untuk kepentingan pariwisata yang baru dibangun pada tahun 1948 , yaitu 3 tahun setelah perang dunia II usai.

5. Tidak ada satu pun dari sekian banyak dokumen perang atau dokumen militer yang ditemukan dari pihak NAZI Jerman yang pernah menyebut keberadaan Holocaust ataupun pembantaian massal terencana kepada kaum Yahudi atau satu pun yang menyebut pembantaian terencana dengan pemakaian kamar gas. Mengingat begitu besarnya skala peristiwa Holocaust yang digambarkan tersebut pastilah setidaknya ada sedikit arsip berupa surat atau file dokumen yang menyebut peristiwa itu.

6. Jika benar Holocaust telah membantai 4 juta orang Yahudi maka diperkirakan Jerman perlu membunuh 60.000 orang per hari. Teori ini perlu dipertanyakan , karena yang pertama, bila mereka harus membunuh 60,000 orang per hari pihak Jerman sendiri dapat kehabisan gas sianida untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Yang kedua , untuk mengkremasi sebegitu besar jumlah mayat tersebut diperlukan 2000 ton arang per hari yang dimana hal ini sama sekali tidak ditemukan di semua lokasi yang disebut Holocaust.

7. Kamp konsentrasi atau kamp kerja paksa tersebut memang benar adanya. Tetapi jumlah total yang tewas di Auschwitz hanya sekitar 66,000 orang. Sebagian besar korban kamp tewas karena kondisi kesehatan yang buruk dan kelaparan. Sebagian lainnya lagi meninggal karena eksekusi.

Memang tidak diragukan lagi bila A. Hitler dan partai NAZInya telah melakukan sejumlah kejahatan perang ( war crimes ) berupa pembantaian ke sejumlah warga sipil yang tidak bersalah atau kelompok- kelompok tertentu yang tidak disukainya.

Sebagai korban dari kejahatan perang, pada dasarnya semua korban sipil yang tidak bersalah selama Perang Dunia II yang menjadi korban pembunuhan yang disengaja oleh pihak militer musuh adalah kejahatan perang. Warga sipil Yahudi yang menjadi korban pembantaian semasa perang disebut sebagai korban kejahatan perang adalah bukan karena mereka Yahudi, melainkan adalah karena mereka warga sipil Yahudi. Faktanya, bangsa Yahudi bukanlah satu- satunya korban kejahatan perang yang terjadi semasa Perang Dunia II melainkan hampir seluruh warga sipil dunia pernah menjadi korban kejahatan perang pada masa itu termasuk warga sipil Jerman sendiri. Oleh karena itu kaum Yahudi menciptakan kata baru, “genocide” dan “holocaust” yang berarti pembantaian ras dan kemudian membuatnya seakan kejahatan NAZI Jerman hanya diperuntukkan kepada kaum Yahudi saja sebagai tujuan pemusnahan ras. Dengan cara ini mereka melakukan penipuan sejarah agar seluruh dunia merasa bersalah atas peristiwa Holocaust.

Hingga sekarang Holocaust digunakan untuk menggiring opini umum dunia dalam usaha pendirian negara Israel. Sebagai bangsa yang pernah menjadi korban pembantaian, kaum Yahudi merasa mendapat pembenaran untuk mendapatkan seluruh tanah Palestina. Oleh karena itulah, seberapa pun besarnya jumlah korban sipil yang jatuh dari warga Palestina tidak akan bisa menandingi kepedihan bangsa Yahudi yang pernah merasakan Holocaust. Seberapa banyakpun jumlah korban sipil Palestina yang mati tidak akan bisa menandingi 4 juta jiwa jumlah korban sipil Yahudi di Holocaust. Holocaust juga digunakan untuk penuntutan uang reparasi perang kepada pemerintah Jerman atas semua korban Yahudi Holocaust. Sekarang, setiap orang yang meragukan teori Holocaust akan dituding sebagai anti-semit, Neo-NAZI dan rasis. Atau sebutan yang terbaru sekarang adalah “Holocaust denier” (Penolak Holocaust). Termasuk David Irving sendiri yang sempat mengalami 3 tahun kurungan penjara oleh pemerintah Austria di Februari 2006 hanya karena menyajikan kesimpulannya sebagai sejarawan. Irving juga kehilangan kontrak bernilai jutaan dollar dari sejumlah penerbit besar hanya karena ia menolak untuk memasukkan peristiwa Holocaust didalam buku- bukunya.

Film- film anti NAZI Jerman seperti Valkyrie ( 2009 ), Defiance (2008), an yang paling terkenal Schindler's List (1993) dan lain-lainnya sengaja dikeluarkan terus – menerus untuk menggiring opini umum dunia agar percaya pada Holocaust. Bahkan, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir David Irving mencatat telah ada 10,000 judul film yang mengisahkan kekejaman NAZI Jerman atau Hitler.

Selasa, 01 September 2009

Joachim von Ribbentrop setelah Kesimpulan dari Perjanjian Angkatan Laut Jerman-Inggris di London (18 Juni 1935)

Hitler terang-terangan mengingkari Perjanjian Versailles tentang regulasi militer dan disaat itu juga sedang gencar-gencarnya kritik dari masyarakat internasional kepadanya. Untuk membujuk Pemerintah Inggris agar bersedia untuk bekerja sama, Hitler mangajukan Draft Perjanjian Angkatan Laut Jerman-Inggris, yang membatasi ukuran Angkatan Laut Jerman hingga 35% dari kekuatan Armada Inggris dan kekuatan Armada Kapal Selam Jerman dibatasi sampai 45% dari komposisi Angkatan Laut Kerajaan Inggris.



Joachim von Ribbentrop (depan, tengah), sebagai Duta Besar Khusus di London mewakili pihak Jerman dalam negosiasi ini. Perjanjian tersebut ditandatangani di London pada 18 Juni 1935. Pemerintah Inggris berharap bahwa perjanjian akan mencegah perlombaan senjata seperti yang terjadi menjelang Perang Dunia Pertama dan pada saat yang sama Inggris meningkatkan supremasi Angkatan Lautnya. Tetapi dalam kasus ini, bahwasannya Hitler telah gagal melihat isi perjanjian tersebut mengikat negaranya dan dia tidak memperdulikannya. Lalu pada akhirnya, ia memerintahkan Komandan Tertinggi Angkatan Laut (Kriegsmarine), Laksamana Erich Raeder, bahwasannya Angkatan Laut Jerman dengan kekuatan penuh harus dapat menyaingi Inggris. Hal tersebut tidak pernah tercapai yang sampai pada akhirnya Jerman hanya bisa melakukan Perang Gerilya dengan Royal Navy.

Source : © Bildarchiv Preußischer Kulturbesitz